Yayasan Ibnu Katsir Jember

Yayasan Ibnu Katsir Jember
Yayasan Ibnu Katsir Jember

Senin, 18 Juli 2016

Gemma Ibnu Katsir dorong partisipasi masyarakat untuk bumikan alquran

Gemma Ibnu Katsir dorong partisipasi masyarakat untuk bumikan alquran

http://www.jemberonline.com/index.php/hobby-komunitas/lain-lain/3277-gemma-dorong-partisipasi-masyarakat-untuk-bumikan-alquran

GEMMA; Dorong Partisipasi Masyarakat untuk Bumikan Alquran

Ada Orang Serahkan Rumah dan Sertifikatnya

Gerakan masyarakat yang dibangun atas kesadaran untuk beramal selalu menumbuhkan dukungan yang besar. Tak terkecuali dengan GEMMA, atau singkatan dari Gerakan Mencintai dan Memuliakan Alquran
PEMUKULAN bedug oleh Imam Suprayogo itu menandai launching GEMMA yang digagas Ma'had Tahfiz Quran (MTQ) Ibnu Katsir, Jember, beberapa bulan lalu. Prof Imam, rektor UIN Maulana Malik Ibrahim, jauh-jauh datang dari Malang menjadi keynote speaker dalam launching GEMMA. Hadir dalam launching itu, antara lain Ketua STAIN Prof Babun Suharto, tokoh NU Muhammad Thamrin, dan sejumlah tokoh masyarakat yang lain.

GEMMA adalah sebuah ikhtiar untuk membumikan nilai-nilai Alquran di tengah-tengah masyarakat. "Ini bagian dari pengabdian MTQ Ibnu Katsir kepada masyarakat. Sebab, harapan masyarakat terhadap kami cukup besar untuk ikut menyebar luaskan dakwah Alquran," ujar Abu Hasanudin Al Hafizh, mudir MTQ Ibnu Katsir.

MTQ Ibnu Katsir baru berusia 2 tahun. Tetapi, banyak masyarakat yang ingin mendapat pengajaran Alquran. Padahal, sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Ibnu Katsir sangat terbatas. "Jumlah ustad kami terbatas. Sementara mahasantri kami belum saatnya terjun ke masyarakat karena mereka masih dalam proses pendidikan," ujar Abu.

Sejatinya, dia menargetkan GEMMA baru akan diluncurkan diusia ke lima atau keenam saat semua SDM tercukupi. Namun, desakan masyarakat agar Ibnu Katsir bisa melayani masyarakat demikian kuat. "Dengan segala keterbatasan kami, GEMMA kami luncurkan untuk melayani masyarakat," tandasnya.

Kegiatan Utama GEMMA diawal-awal ini adalah untuk melayani masyarakat dalam pengajaran Alquran, misalnya untuk belajar membaca dan tahsin (perbaikan) bacaan Alquran.

Terbentur Tenaga Pengajar

Masyarakat yang ingin belajar Alquran bisa mendaftar di kelas yang disediakan Ibnu Katsir untuk masyarakat umum.

Kegiatan yang lain adalah Rumah Quran "Di Rumah Quran ini, masyarakat bisa belajar tafsir Alquran," sambung Abu. Semua kegiata yang dilaksanakan GEMMA ini tidak dipungut biaya.

Tetapi, peserta hanya dibekali kaleng untuk program Dompet Quran. "Dompet Quran ini juga bagian dari pendidikan Ibnu Katsir kepada masyarakat agar terbiasa sedekah harian walaupun tidak banyak," ujarnya.

Tidak lama setelah diluncurkan, dukungan masyarakat terhadap GEMMA terus membesar. Salah satunya adalah banyaknya masyarakat yang mewakafkan atau meminjamkan rumahnya untuk dipakai Rumah Quran. Sudah belasan rumah yang disulap menjadi Rumah Quran.

Bukan hanya rumah, ada pula satu orang yang siap menjadikan kos-kosan miliknya sebagai kos-kosan Quran. Kos-kosan itu terletak di sekitar kampus STAIN. Si pemilik kos-kosan berharap para mahasiswa yang kos ditempatnya ikut program GEMMA.

Di luar dugaan, ada pula satu orang yang menyerahkan aset tanah dan rumahnya kepada GEMMA untuk dikelola menjadi Rumah Quran. "Sertifikatnya sudah diserahkan ke kami. Subhanallah," ujar Abu.

Namun, Abu juga meminta maaf bahwa belum semua rumah yang siap disulap sebagai Rumah Quran tertangani dengan baik. Lagi-lagi, persoalan SDM membuat program Rumah Quran belum tertangani semua.

Karena itu, untuk mendukung GEMMA, Ibnu Katsir membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menjadi pengajar di program-program Quran GEMMA. "Selama mempunyai kepedulian dengan dakwah dan punya bacaan Alquran yang bagus, silakan bergabung di GEMMA. Yang siap jadi peserta banyak, tapi kami punya keterbatasan tenaga asatid (Pengajar,Red)," aku Abu.

Sebagai sebuah gerakan kemasyarakatan, Abu mengatakan, GEMMA memang merangasang partisipasi yang luas dari masyarakat. GEMMA akan mengonsolidasikan semua potensi masyarakat untuk menyebarluaskan Alquran.

"Bukan hanya individu kita yang butuh Alquran.Tapi, Jember dan negara ini membutuhkan Alquran. Karena itu, GEMMA menjadi tanggung jawab bersama," papar ustad yang hafal seluruh isi Alquran ini.

Prof Imam sendiri mendukung penuh GEMMA, yang digagas Ibnu Katsir. Dia mengatakan, dirinya sejak lama mendukung semua kegiatan dakwah Alquran. "Di kampus kami ada banyak mahasiswa yang hafal Alquran, dan mereka kami beri semua beasiswa penuh," katanya.

Bahkan, saat ini UIN Malang tengah menyiapkan sebuah asrama yang dikhususkan untuk mahasiswa yang hafal Alquran. "Kalau nanti ada santi Ibnu Katsir mau melanjutkan S2 du UIN Malang, kami gratiskan," janjinya.

Para mahasantri MTQ Ibnu Katsir saat ini juga menempuh kuliah S1 di Universitas Islam Jember (UIJ) selain mengikuti program hafalan Alquran.

Dia mengakui, mahasiswa UIN Malang yang hafal Alquran mayoritas memiliki kemampuan akademik yang bagus. IPK para mahasiswa yang hafal Alquran itu juga diatas 3.

"Bahkan, ada satu mahasiswa yang hafal Alquran menyusun tugas akhirnya ke dalam tujuh bahasa asing," pujinya. (*/hdi)

Sumber : Radar Jember, Rabu 24 Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar